CERITA ASAL USUL 7 DUSUN DI DESA MENDALAN Kec. Winongan Kab. Pasuruan Jatim
zaman dahulu kala desa Mendalan terdiri dari 7 dusun, pada masa itu masing-masing dusun masih berupa hutan belantara, diantaranya yaitu :
Asal muasal dusun Sukun, pada zaman dahulu di dusun itu tumbuh pohon Sukun yang sangat besar sekali, dan disitu juga terdapat binatang yang sangat besar melebihi pohon tersebut besarnya, dan ada seorang pertapa dijatuhi buah pohon tersebut buahnya sangat aneh, tadinya buah tersebut tidak bisa dimakan. Lalu ada orang yang sangat dikdaya beliau mengatakan nanti kalau ada yang menghuni alas ini tolong dikasih nama Dusun Sukun.
Pada zaman dulu dusun tersebut berupa hutan belantara, disitu ada pertapa. Orang itu bersila diatas batu karang sampai sekarang batunya masih ada. Orang tersebut adalah “ Kanjeng Pangeran Bupuh Putih”.
Sebelum pertapanya berakhir beliau dikejutkan oleh hewan besar yang berbulu tebal, mangkanya tempat yang ditempati itu dinamakan dusun Bulu / Wulu sampai sekarang.
Hewan tersebut berkelahi dengan kanjeng Pangeran. Hewan tersebut mengalami kekalahan, bulunya rontok di dusun Wulu dan tubuhnya terlempar ke selatan. Terlemparnya sangat keras sampai terpental-pental (dalam bahasa Jawanya Mendal-mendal). Maka desa itu dinamakan Mendalan.
Setelah terpental di Mendalan lalu hewan raksasa tersebut melompat kearah selatan. Disitulah bulu-bulu hewan itu yang lebat itu rontok (atau bisa juga disebut Kalong). Maka tempat itu dikasih nama dusun Kalongan atau Pekalongan.
Setelah itu hewan tersebut melanjutkan perjalanannya dengan terseok-seok kearah timur, dan disitu dia berjalan ke utara-keselatan (nang lor – nang kidul) berkali-kali sambil membunyikan Kletek-kletek terus menerus maka dusun tersebut diberi nama Kletek Lor tempat dia diam di sebelah utara dan diberi nama dusun Kletek kidul tempat dia diam di sebelah selatan.
Setibanya di dusun Kletek lor dan Kletek kidul hewan tersebut terseok-seok merangkak-rangkak menuju utara sedikit, disitu hewan itu baru tahu kondisi tubuhnya. Hewan yang tadinya berbulu lebat dan bersayap menjadi tidak berbulu dan tidak bersayap. Maka hewan itu menyesali keadaannya, lalu mencak-mencak. Karena keadaan seperti itu maka tempat yang ditempati itu dinamakan dusun Bicaan.
Harapan kami, apabila dalam legenda desa Mendalan ada keselisihan pendapat. Mohon dimaklumi.